Anjing Tanah (Orong-orong)

Klasifikasi dan Morfologi Anjing Tanah (Orong-orong)

Anjing tanah atau orong-orong (bahasa Jawa) merupakan hewan serangga anggota keluarga Gryllotalpidae dari kelas Insecta. Serangga berukuran sedang ini suka merusak tanaman dan dianggap sebagai hama.

Anjing tanah merupakan hewan nokturnal (aktif dimalam hari) dan melakukan hibernasi dimusim dingin. Serangga ini sering ditemukan di lahan pertanian, halaman rumah atau pekarangan.

Dalam bahasa Inggris anjing tanah disebut “mole cricket” (jangkrik tikus mondok), dalam bahasa Jawa disebut “orong-orong“, dalam bahasa Sunda disebut “gaang“, dalam bahasa Toba disebut “singke“.

Anjing tanah (Orong-orong) Foto : gardentech.com

Deskripsi dan Ciri-ciri Anjing Tanah

Anjing tanah (orong-orong) memiliki ukuran tubuh sedang, hidup di dalam tanah, warnanya coklat hingga gelap, tubuhnya ditutupi dengan kulit yang tebal sebagai pelindung.

Memiliki sepasang tungkai depan yang termodifikasi berbentuk cangkul dan berfungsi untuk berenang dan menggali tanah. Anjing tanah muda memiliki sepasang sayap yang pendek.

Dalam musim kawin serangga ini dapat terbang hingga 8 km. Pada musim kawin, serangga tanah ini dapat mengeluarkan suara melalui mekanisme mirip jangkrik (dengan organ stridulasi).

Suaranya monoton, tanpa jeda, melengking dan menggangu pendengaran. Bersuara di mulut lubang persembunyiannya (liang). Jika didekati atau merasa ada yang mengganggu, ia akan berhenti bersuara dan bersuara kembali ketika sudah merasa aman.

Makakan Anjing Tanah (Orong-orong)

Anjing tanah adalah hewan karnivora, akan tetapi ia juga memakan segala yang ditemuinya. Makanan anjing tanah adalah cacing, atau larva – larva serangga lain.

Anjing tanah juga suka memakan akar dan rumput-rumputan atau tanaman budidaya. Karena perilakunya yang suka merusak dan memakan akar tanaman, hewan ini dianggap hama.

Habitat Anjing Tanah (Orong-orong)

Anjing tanah dapat ditemukan di semua tempat, kecuali daerah kutub. Habitat yang disukai orong-orong (anjing tanah) adalah lapangan berumput, pekarangan dan ladang yang kering.

Anjing tanah aktif dimalam hari (nokturnal) dan melakukan hibernasi ketika musim dingin.

Di cina, sekresi yang dihasilkan orong-orong dijadikan bahan pengobatan dan mulai diteliti khasiatnya secara farmasi. Hewan ini juga dijadikan pakan burung peliharaan. Orong-orong dijadikan santapan di Asia Timur.

Jenis-jenis Orong-orong (Anjing Tanah)

Di seluruh belahan bumi, terdapat bermacam-macam jenis Anjing tanah (Orong-orong). Sekitar 30-an jenis anjing tanah yang telah teridentifikasi, 4 jenis diantaranya terdapat di Indonesia.

Jenis-jenis anjing tanah yang tersebar di Indonesia, terutama di Indonesia bagian barat hingga pulau Sumba adalah Gryllotalpa hirsuta, Gryllotalpa africana, Gryllotalpa longipennis dan Gryllotalpa fusca.

Berikut ini jenis-jenis anjing tanah yang tersebar di seluruh dunia :

tribus Gryllotalpini Gryllotalpa Gryllotalpa hirsuta
Gryllotalpa africana
Gryllotalpa longipennis
Gryllotalpa fusca
Gryllotalpa brachyptera
Gryllotalpa gryllotalpa
Gryllotalpella
Neocurtilla
Neocurtilla hexadactyla
Pterotriamescaptor
tribus Scapterriscini
Indioscaptor
Scapteriscus
Triamescaptor
tribus?
Archaeogryllotalpoides
Cratotetraspinus
Marchandia
Palaeoscapteriscops

Klasifikasi Anjing Tanah (Orong-orong)

Klasifikasi Ilmiah Anjing Tanah
Kingdom : Animalia
Filum : Arthropoda
Kelas : Insekta
Ordo : Orthropetra
Subordo : Ensifera
Superfamili : Grylloidae
Famili : Gryllotalpidae
: Saussure; 1870