Derik (Ular)

Klasifikasi dan Morfologi Ular Derik

Ular Derik adalah anggota kelompok reptilia tidak berkaki dan bertubuh panjang. Derik merupakan kelompok ular mura berbisa dari anak suku Crotalinae.

Ular derik terdiri dari dua genus, yaitu genus Sistrurus sp. dan genus Crotalus sp.. Nama ilmiah ular derik berasal dari kata Krotalon untuk genus Crotalus dan Seistrouros untuk genus Sistrurus.

Krotalon berarti “penderik” dan Seitrouros berasal dari 2 kata, yakni Seistro = “gemerincing” dan uros = “ekor“.

Semua jenis ular derik hanya terdapat di Amerika. Ular derik dapat mengeluarkan suara yang keras dengan cara menggetarkan ekornya.

Ular derik (Foto : wikipedia.org)

Deskripsi Ular Derik

Ular derik dapat mengeluarkan suara gemerincing yang keras ketika derik diujung ekornya digetarkan. Reptil paling berbisa ini mengeluarkan suara untuk menghalau musuh-musuhnya agar tidak mendekat dan mengganggunya.

Derik tersusun dari zat tanduk yang kokoh dan berongga, berupa ruas-ruas (segmen) dan dapat menghasilkan suara keras ketika digetarkan.

Ruas derik semakin ke ujung semakin kecil ukurannya. Setiap kali ular ini berganti kulit maka akan tumbuh ruas derik yang baru.

Untuk menjaga deriknya agar tidak rusak atau hilang, ular derik selalu mengangkat deriknya meskipun sedang tidak digunakan.

Selama ini orang meyakini bahwa setiap bertambah satu ruas derik pertanda usia ular tersebut juga bertambah.

Namun hal tersebut keliru, karena ruas derik hanya bertambah setiapkali mereka berganti kulit, bukan karena usia mereka bertambah.

Ciri-ciri Ular Derik

> Di ujung ekornya terdapat derik yang dapat menghasilkan suara ketika digetarkan
> Ruas derik bertambah setiap mereka berganti kulit
> Memiliki gigi yang kuat disetiap rahang
> Spesies ular derik yang besar panjang tubuhnya bisa mencapai lebih dari 2,5 meter

Penyebaran Ular Derik

Ular derik hanya terdapat dan hanya dapat ditemukan di benua Amerika, mulai dari Kanada bagian selatan sampai Argentina bagian utara.

Habitat Ular Derik

Ular derik biasanya hidup di daerah padang rumput kering atau gurun pasir. Namun ada beberapa spesies yang hidup di sekitar perairan.

Ular derik umumnya bersarang dibawah batu besar dan diantara tanaman gurun. Kebiasaan lain ular ini adalah berjemur di tengah jalan.

Perilaku dan Reproduksi Ular Derik

Ular derik akan segera pergi menghindar jika merasa terganggu manusia. Mereka akan memberi peringatan keras apabila merasa terancam.

Ular derik umumnya hanya menyerang apabila benar-benar terancam atau terjebak. Tubuhnya akan membentuk seperti huruf “S” lalu mengeluarkan suara deriknya dan menyerang apabila merasa terganggu.

Ular derik dapat menyerang musuhnya sejauh 2/3 dari panjang tubuhnya.

Ular derik merupakan hewan ovovivipar, yaitu hewan yang berkembang biak dengan cara bertelur dan beranak. Sejak lahir, ular derik sudah mandiri dan tidak bergantung dengan induknya.

Musim kawin ular derik umumhya pada musim semi. Anak ular derik yang baru lahir tidak dapat mengeluarkan suara deriknya (derik belum berfungsi). Derik baru dapat berfungsi setelah mereka berganti kulit yang pertama.

Makanan Ular Derik

Hewan buruannya akan dibunuh dengan cara menyuntikkan bisa melalui taringnya, lalu memangsanya. Makanan ular derik adalah hewan-hewan berdarah panas, seperti kelinci, tikus, tupa juga kadal.

Keistimewaan Ular Derik

Menurut para ilmuwan peneliti ular derik, kepalanya masih bisa menggigit meskipun sudah dipisahkan dari tubuhnya atau dipotong. Hal ini karena terdapat sinar infra merah yang terhubung dengan tubuhnya.

Apabila ular ini menyuntikkan bisanya dalam dosis yang besar, mereka membutuhkan waktu hampir satu bulan untuk memproduksi bisanya kembali. Bisa ular derik bersifat hemotoksin (merusak sel darah merah).

Klasifikasi Ular Derik

Klasifikasi Ilmiah
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Reptilia
Ordo : Squamata
Famili : Viperidae
Genus : Crotalus Linnaeus. 1758
Sistrurus Garman. 1883