Anjing Rakun

Anjing Rakun (Nyctereutes procyonoides)

Anjing rakun (bahasa latin ; Nyctereutes procyonoides) adalah satu-satunya hewan karnivora dari genus Nyctereutes dari famili Canidae. Karnivora ini disebut anjing rakun karena terlihat mirip rakun (Procyon lotor), asal kata procyonoides adalah procyon (rakun).

Dalam bahasa inggris disebut Raccoon dog. Hewan ini berasal dari hutan di wilayah Asia Timur ; Siberia daerah sungai ussuri, Vietnam bagian utara, Korea dan Jepang. Anjing rakun digunakan sebagai hewan buruan dan lewat rute Polandia serta Jerman Timur, menyebar hidup bebas di Skandinavia, Jerman dan Prancis.

Anjing rakun (Raccoon dog) Nyctereutes procyonoides. Foto : complex.com

Dari tahun 1928 sampai tahun 1957, industri mantel bulu mengintroduksi sekitar 4000 hingga 9000 anjing rakun ke Eropa dan Uni Soviet.

Daging anjing rakun konon tidak enak dimakan dan baunya kurang sedap, akan tetapi di Jepang dulu dijadikan masakan sup yang disebut tanuki jiru.

Saat ini sup tanuki tidak menggunakan daging anjing rakun lagi, melainkan menggunakan daging anaguma. Meskipun tidak menggunakan daging anjing rakun, soba kuah dan udon juga disebut tanuki.

Deskripsi dan Ciri-ciri Fisik Anjing Rakun

Dalam bahasa Jepang, anjing rakun disebut Tanuki yang merujuk pada dua sub-spesies asli Jepang, yaitu njing rakun biasa (N. p. viverinus) dan anjing rakun putih hokkaido (N. p. albus) berasal dari Kyushu, Shikoku dan Honshu.

N. p. albus memiliki bulu yang sedikit lebih panjang jika dibandingkan dengan N. p. viverinus. Dalam cerita rakyat Jepang, tanuki digambarkan sebagai makhluk yang nakal, kocak, gembira dan ahli menyamar atau berubah bentuk. Cerita rakyat Jepang yang menampilkan Tanuki sebagai tokoh utama antara lain Bunbuku Chagama dan Gunung Kachi-kachi.

Moyang anjing rakun hidup diatas pohon bersama-sama hewan famili Felidae, dan turun untuk mencari magsa hingga ke padang rumput. Hewan ini akhirnya menjadi hewan pemburu layaknya keluarga Canidae lainnya.

Anjing rakun bertubuh gendut dan pendek, bulunya lebat, kaki-kakinya pendek dengan ekor mengembang. Warna bulu coklat tua kekuningan (pangkal bulu berwarna coklat tua dan ujung bulu kekuningan), dan bulu yang agak pendek berwarna sedikit abu-abu.

Dibagian muka sekitar mata, terdapat bulu berwarna hitam membentuk lingkaran. Warna hitam juga terdapat pada bagian kaki dan ekor. Pada musim dingin bulu menjadi lebih panjang.

Anjing rakun memiliki cakar yang melengkung yang membantunya ketika memanjat pohon serta untuk menagkap hewan buruannya.

Makanan Anjing Rakun

Anjing rakun adalah hewan karnivora atau pemakan daging. Namun hewan ini juga memakan segala yang ditemuinya, seperti buah-buahan, katak, tikus, ikan, burung dan serangga.

Hewan ini juga sering berkeliaran di perkampungan dan mengacak-acak sampah. Anjing rakun merupakan hewan nokturnal, berburu mangsa pada malam hari dan jarak menampakkan diri di waktu siang. Dalam satu malam hewan ini bisa mengembara hingga 20 km jauhnya.

Reproduksi Anjing Rakun

Anjing rakun berkembang biak dengan cara melahirkan. Musim berbiak pada bulan Februari atau Maret, yaitu dimulai setelah keluar dari liang diawal musim semi.

Masa buntin 60 hari, sekali beranak anjing rakun betina bisa menghasilkan 5 sampai 6 ekor anak. Di Finlandia selatan, sekali bunting hewan ini mampu menghasilkan 9-10 ekor anak, bahkan hingga 16 ekor anak.

Anak yang baru lahir dibesarkan di dalam liang, anjing rakun jantan membantu betina mencari makananan untuk anak mereka selama 50 hari. Selama masa menyusui, anjing rakun jantan juga mencari makanan untuk betina agar bisa menghasilkan air susu yang cukup.

Ketika berusia 1 tahun, anjing rakun siap berbiak. Hewan ini cenderung berpasangan seumur hidup. Sering terjadi perkelahian antara sesama anjing rakun jantan utnuk mempereburkan betina.

Di tempat penagkaran anjing rakun bisa hidup sampai 11 tahun, tetapi di alam bebas tidak sampai 3 tahun.

Perilaku Sosial Anjing Rakun

Ketika musim dingin, hewan ini menghabiskan sebagian besar waktunya dengan bersembunyi di dalam liang. Anjing rakun menjalani hibernasi (torpor) dimusim dingin, dan satu-satunya dari anggota famili Canidae. Saat musim gugur, anjing rakun menumpuk lemak dengan menaikkan berat badan hingga 5 kg untuk digunakan dimusim dingin.

Anjing rakun adalah hewan yang suka pura-pura mati atau tidur. Seringkali pemburu terkecoh dengan hewan ini, ketika disangka mati dan hendak di pungut tiba-tiba lari.

Hewan ini bukan hewan teritorial dan suka menyendiri. Kehadiran anjing rakun sering tidak disadari manusia, karena hewan ini tidak menyalak meskipun ia bisa bersuara.

Beberapa ekor anjing rakun bisa bersama-sama berkeliaran dalam radius 50 hektar, sering juga ditemukan beberapa liang anjing rakun saling berdekatan dalam satu tempat.

Hewan ini memiliki “wc umum” yang mereka gunakan untuk buang air bersama. Dalam suatu wilayah perburuan seekor anjing rakun bisa ditemukan 10 lokasi buang air yang digunakan secara teratur. Tumpukan kotoran diperkirakan sebagai alat komunikasi antara mereka untuk saling tukar informasi.

Dalam satu malam ketika berburu mangsa, anjing rakun bisa menggunakan 2 sampai 3 jamban untuk buang air. Tumpukan kotoran pada jamban bisa mencapai tinggi 20 cm dengan diameter 50 cm.

Klasifikasi Anjing Rakun

Klasifikasi Anjing Rakun
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Mammalia
Ordo : Karnivora
Famili : Canidae
Genus : Nyctereutes (Temminck; 1839)
Spesies : N. procyonoides
Nama binomial : Nyctereutes procyonoides (Gray; 1834)