Anjing

Anjing

Anjing, (bahasa latin ; Canis lupus familiaris dan Canis lupus dingo) pada mulanya adalah mamalia liar yaitu serigala yang telah mengalami domestikasi sejak 15.000 tahun yang lalu. Bahkan kemungkinan sudah sejak 100.000 tahun yang lalu berdasarkan bukti genetik berupa penemuan fosil dan tes DNA. Penelitian lain mengungkap sejarah domestikasi anjing yang belum begitu lama.

Anjing telah berkembang menjafi ratusan ras dengan berbagai macam variasi. Warna bulu anjing beraneka ragam, putih, hitam, merah, abu-abu dan coklat. Anjing juga memiliki berbagai jenis bulu, keriting atau lurus, dan bertekstur kasar hingga lembut.

Anjing (foto:liputan6.com)

Kinologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari segala hal mengenai anjing. Kinologi berasal dari bahasa Yunani kuno, yatu kuvos (baca ; kynos) dan ?????, (baca lógos), “ucapan, akal“.

Anjing adalah hewan sosial dan kedekatan pola perilaku anjing dengan manusia menjadikan anjing bisa dilatih, diajak bermain, tinggal bersama manusia dan diajak bersoisalisasi dengan manusia maupun anjing lainnya.

Anjing adalah hewan yang setia terhadap pemiliki atau majikannya.

Istilah anjing mengacu pada serigala hasil domestikasi Canis lupus familiaris. Anjing pernah diklasifikasikan sebagai speseies yang berbeda dari serigala, Canis familiaris, oleh Linnaeus pada tahun 1758.

Pada tahun 1993, Lembaga Smithsonian dan Asosiasi Ahli Mamalia Amerika menetapkan anjing sebagai subspesies serigala abu-abu Canis lupus. Di Indonesia, anjing hutan yang asli Pulau Sumatra dan Jawa disebut ajak.

Asal-usul Anjing Domestik

Penelitian mengungkap bukti baru tentang asal-usul anjing, pertamakali dijinakkan di Asia Timur (kemungkinan di Tiongkok). Konon, manusia pertama yang menginjakkan kaki di Amerika Utara membawa serta anjing dari Asia.

Penelitian genetika telah berhasil mengidentifikasi 14 ras anjing kuno, antara lain Chow Chow, Sharpei, Akita, Shiba dan Basenji yang merupakan ras anjing tertua. Teori yang mengatakan anjing berasal dari Asia mungkin bisa dipercaya karena sebagian besar dari 14 ras anjing kuno berasal dari China dan Jepang.

Kecerdasan Anjing

Berdasarkan penelitian dan bukti-bukti di lapangan, anjing dianggap memiliki kecerdasan yang cukup tinggi. Kecerdasan anjing tergantung masing-masing individu dan ras.

Anjing ras Border Collie terkenal dapat mematuhi dan menjalankan berbagai macam perintah manusia. Anjing ras lain lebih suka menunjukkan kepintaran dalam hal-hal lain seperti menggembalakan hewan ternak dan tidak terlalu tertarik mengikuti perintah.

Asal usul anjing sebagai keturunan serigala yang hidup berkelompok membuat anjing jadi lebih mudah dilatih dibandingkan hewan lain. Sebagai anggota kelompok, anjing mempunyai naluri untuk patuh.

Sebagian besar anjing memang sering tidak perlu berurusan dengan tugas yang rumit-rumit, sehingga tidak ada kesempatan belajar hal-hal yang sulit seperti membuka pintu tanpa bantuan manusia.

Anjing yang sudah dilatih sebagai anjing penuntun bagi tuna netra dapat mengenali berbagai macam keadaan bahaya dan cara menghindar dari keadaan tersebut.

Deskripsi dan Ciri Fisik Anjing

Ukuran tubuh, penampilan dan tingkah laku anjing ras sangat bervariasi. Sebagian besar masih memiliki ciri-ciri fisik yang diturunkan dari serigala.

Anjing memiliki otot yang kuat, tulang pergelangan kaki yang bersatu, sistem kardiovaskuler yang mendukung ketahanan fisik serta kecepatan berlari.

Meskipun penangkaran secara selektif telah berhasil mengubah fisik berbagai jenis anjing ras namun ciri-ciri khas dari serigala sebagai moyangnya masih dimiliki anjing.

Anjing memiliki gigi yang tajam dan rahang yang kuat untuk menyerang, menggigit dan mencabik makanan, karena anjing adalah hewan pemangsa dan hewan pemakan bangkai.

Makanan Anjing

Klasifikasi ke dalam ordo karnivora tidak berarti makanan anjing harus daging. Anjing bisa mencerna dengan baik berbagai macam makanan, termasuk di antaranya sayur-sayuran dan serealia yang dapat dikonsumsi anjing dalam porsi yang besar.

Tumbuh-tumbuhan dimakan anjing liar untuk memenuhi kebutuhan asam amino. Selain itu, anjing liar juga memakan isi perut dan usus berisi tumbuh-tumbuhan yang sedang dicerna hewan herbivora yang menjadi mangsanya.

Sebagian makanan yang biasa dinikmati manusia bisa berakibat fatal bagi anjing, termasuk di antaranya coklat (keracunan teobromina), bawang bombay (bawang merah), buah anggur, kismis, beberapa jenis permen karet, pemanis buatan tertentu, dan kacang makadamia.

Klasifikasi Anjing

Klasifikasi Ilmiah Anjing
Kingdom : Animalia
Subkingdom : Eumetazoa
Filum : Chordata
Subfilum : Vertebrata
Kelas : Mamalia
Subkelas : Theria
Ordo : Carnivora
Subordo : Caniformia
Famili : Canidae
Subfamili : Caninae
Genus : Cains
Spesies : C. lupus
Subspesies : C. I. familiaris
: C. I. dingo
Nama binomial : Canis lupus familiaris ; dan
: Canis lupus dingo